Life on Sport Education....

Selasa, 17 Mei 2011

Konsep Dasar dalam Gerak

KONSEP DASAR GERAK

1. Gerak Lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain. Macam-macam gerak lokomotor, yaitu : lari, lompat, loncat, leaping, jingkat, menderap, sliding, skiping,rolling,dan memanjat. Bentuk-bentuk latihan gerak lokomotor
Kembangkan setiap macam gerak lokomotor ini, dengan mengembangkan tema-tema sesuai konsep dari Laban; misalnya, dikaitkan dengan konsep tubuh atau bagian tubuh, konsep ruang, konsep usaha, dan konsep keterhubungan.
a. Berjalan
jalan adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki tetap menumpu pada dasar pijakan. Dengan konsep di atas, berjalan dapat dilakukan dengan kaki, dengan tangan, dengan kaki dan tangan, dengan tubuh; demikian juga arahnya, ke depan dan ke belakang, ke samping kiri dan kanan, dalam hal usaha, bisa cepat, lambat, keras, perlahan, terhenti-henti, berkelanjutan; dalam hal keterhubungan, bisa di sekitar ruangan, di sekitar teman sendiri, melintasi atau melangkahi alat, dsb.
b. Berlari
Berlari adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah badan dalam keadaan melayang di udara. Aplikasikan konsep-konsep di atas, sesuai dengan tema berlari.
c. Berjingkat
Berjingkat adalah aktivitas memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan satu kaki, menumpu dan mendarat menggunakan satu kaki, sedangkan satu kaki yang lain ditekuk pada bagian lutut sehingga tidak menyentuh tanah. Keterampilan berjingkat selain sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga sering digunakan dalam aktivitas motorik pada beberapa cabang olahraga seperti lompat jangkit, sepak bola, bola voli dan bola basket.
d. Meloncat
Meloncat adalah gerakan memindahkan tubuh dengan menggunakan dua atau satu kaki tumpu dari satu ketinggian dan mendarat tidak harus menggunakan kaki.
e. Menderap
Menderap atau mencongkang adalah gerakan berjalan dipadukan dengan lompat (leaping), arah dapat ke depan maupun ke belakang. Gerakan ini seperti kuda pada saat berlari kencang (menderap), tetapi hanya dilakukan dengan menggunakan dua kaki.
f. Merayap
Merayap adalah gerakan yang dilakukan dengan posisi tubuh telungkup di atas permukaan, tangan dan kaki kiri atau kanan digerakkan maju secara bersama-sama, kemudian kaki mendorong tubuh ke depan, dan kepala sedikit diangkat untuk melihat ke depan.
g. Memanjat
Memanjat adalah gerakan ke atas atau ke bawah dengan menggunakan kedua tangan dan kaki. Biasanya anggota tubuh bagian atas sebagai alat kontrol utama agar tidak jatuh .

2. Gerakan Nonlokomotor
Gerakan non lokomotor adalah aktivitas yang menggerakkan anggota tubuh pada porosnya dan pelaku tidak pindah tempat. Bentuk-bentuk gerak nonlokomotor, yaitu menghindar, meregangkan otot, memutar dan berputar, mengayunkan kaki, bergantung, menarik, dan yang terakhir adalah mendorong.
a. Latihan Menghindar
Latihan menghindar sangat berguna dalam berbagai permainan maupun olahraga. Menghindar dapat berupa menghindari benda maupun kawan atau lawan bermain.
b. Latihan peregangan
Latihan peregangan adalah latihan mengulur otot tubuh, dengan jalan melakukan fleksi atau ektensi atau dengan cara yang lain. Prinsip dasar yang harus dipegang adalah cara mengulur dimulai dengan uluran yang paling ringan kemudian makin lama-makin berat sampai hitungan delapan.
c. Memutar (meliuk) dan Berputar
Anak-anak perlu diajarkan bagaimana meliukkan tubuh kurang dari 180-200 derajat dan memutar tubuh 360 derajat. Gerakan ini berguna untuk meningkatkan keseimbangan statis atau kesadaran vestibular.
d. Bergantung
Bergantung adalah aktivitas menahan berat badan dengan jalan tangan memegang palang atau tali. Meskipun sudah memasuki usia SMP, tidak semua anak dapat melakukan bergantung mengangkat tubuh (pull-up), sehingga untuk mereka cukup belajar menggantung dengan jalan tangan memegang palang atau pada tali.
e. Menarik dan mendorong
Menarik adalah gerakan menggunakan tenaga terhadap obyek atau orang lain agar obyek atau orang yang jaraknya jauh si penarik menjadi dekat dengan tubuh penarik.

3. Gerakan Manipulatif
Gerakan manipulatif adalah keterampilan motorik yang melibatkan penguasaan terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh. Dilihat dari jenisnya, keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
Menjauhkan obyek: melempar, memukul, menendang.
Menambah penguasaan: menangkap, mengumpulkan, mengambil.
Bergerak bersama: membawa, memantul-mantulkan (dribbling).
a. Menggelindingkan benda
Menggelindingkan benda dapat berupa benda bulat seperti bola, atau benda yang berbentuk lingkaran, seperti cakram, ban sepeda dan sebagainya. Guru harus memilih benda-benda tersebut yang berat dan ukurannya sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan motoriknya.
b. Melempar
Melempar merupakan gerak manupulatif untuk menjauhkan obyek dari tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.
c. Menangkap
Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk menghentikan momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan. Menangkap biasanya dipengaruhi oleh kemampuan visual untuk mengikuti gerakan obyek.
d. Menendang
Menendang adalah keterampilan gerak manipulatif di mana kaki digunakan untuk memukul obyek. Latihan menendang dapat dilakukan dengan dua bentuk, yaitu menendang obyek yang ada di tanah, dan menendang obyek dengan cara voli (obyek masih berada di udara).
e. Menggiring
Menggiring bola adalah keterampilan gerak manipulatif yang menggunakan koordinasi antara mata-kaki dan mata-tangan untuk membawa bola dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam permainan sepak bola menggiring bola dilakukan dengan menggunakan kaki, sedangkan dalam permainan bola basket menggiring bola dilakukan dengan menggunakan tangan dengan jalan bola dipantul-pantulkan ke lantai.
f. Memukul
Memukul adalah suatu aksi menggunakan satu atau dua tangan atau suatu alat untuk mendorong (memberikan daya pada) suatu obyek. Anak-anak kelas satu dan dua masih sulit memukul benda bergerak, dan memukul menggunakan tongkat yang bulat, karena kesadaran visualnya masih rendah. Untuk melatih keterampilan memukul sebaiknya menggunakan alat pemukul yang pipih dengan permukaan untuk memukul lebar, sedangkan bola yang digunakan sebaiknya bola yang ringan.

Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS, kenali untuk dihindari Sesuai dengan sebutannya, “Penyakit Menular Seksual” (PMS), adalah penyakit-penyakit yang umumnya dapat ditularkan melalui berbagai kontak/cara hubungan seksual, macamnya juga sangat banyak, beberapa diantaranya ada yang menyebabkan mandul (infertilitas), cacat, bahkan kematian, bila tidak segera mendapat perawatan/pengobatan yang baik dan benar. Sebelumnya PMS lebih dikenal dengan sebutan penyakit kelamin. hal ini bisa dimaklumi karena penyakit tersebut umumnya memang timbul disekitar kelamin yang terjadi akibat adanya hubungan seksual. Adapun penyebab PMS, sedikitnya juga terdiri dari lima macam ‘kuman’ yaitu: Bakteri, virus, protozoa, jamur dan parasit. Kuman-kuman tersebut berpindah dari tubuh atau darah orang yang telah terinfeksi, kepada yang masih sehat dan biasanya memang terjadi melalui hubungan seksual. Saat ini penyebaran PMS semakin memprihatinkan lalu, siapakah sebenarnya yang pertama kali menularkan penyakit kelamin? pria atau wanita?. Tidak ada yang dapat memastikannya. Mirip dengan pertanyaan: Mana yang lebih dahulu, ayam atau telur?. PMS tidak terbatas hanya akan terjadi/menyerang kepada orang dewasa, atau remaja tetapi juga kepada anak-anak. PMS dapat pula menular kepada janin yang sedang dikandung oleh ibu yang terinfeksi/mengindap PMS. Juga melalui jarum suntik yang tidak steril, dan akibat transfusi darah yang juga tidak steril, telah tercemar kuman/virus. Sama pula halnya dengan penyakit Hepatitis B, yang sesungguhnya bukan penyakit kelamin, tetapi dapat ditularkan lewat hubungan seksual, jarum suntik, dan juga akibat transfusi darah. Dibawah ini kami coba sajikan beberapa jenis PMS untuk dapat dikenali dan dihindarkan antara lain: SIFILIS Sifilis adalah suatu penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman treponema palidum, bentuknya sangat kecil dan berpilin-pilin. Kuman atau bakteri tersebut umumnya hidup di mukosa (saluran) genetalia, rektum, dan mulut yang hangat dan basah. Sifilis tidak ditularkan tanpa hubungan seksual, apalagi melalui benda mati seperti misalnya bangku, tempat duduk tiolet, handuk, gelas, atau benda-benda lain yang bekas digunakan/dipakai oleh pengindap. Namun demikian, selain penularanan sifilis melalui hubungan seksual, sifilis masih dapat menular melalui alat suntik atau transfusi darah yang mengandung kuman tersebut. Gambar Sifilis stadium 2, bentuk kondodilomalata didaerah penis, skrotum dan inguinitas. GONORE Gonore, adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman kecil berbentuk diplokokus, yaitu seperti biji kopi yang terbelah, dan disebut gonokokus, atau juga oleh sejenis virus yang disebut klamidia trakomatis. Terutama yang diakibatkan oleh mikro-organisme yang dikenal dengan nama neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, namun demikian penularan penyakit ini dapat juga diakibatkan karena “sentuhan tangan, pakaian, atau barang-barang yang telah digunakan penderita/orang yang mengindap penyakit gonore. Ciri-ciri orang yang terkena gonore adalah: bila pria, ia akan merasa ‘panas’ ketika buang air kecil (kencing), dan bila diamati, ternyata setelah mengeluarkan air seni, dari ujung alat kelaminnya akan terlihat adanya nanah yang ikut terbawa keluar. Pada wanita gonore umumnya tidak menimbulkan rasa panas atau sakit, terkecuali jika ia terjangkit penyakit keputihan dengan gelaja keluarnya semacam lendir atau cairan kuning kehijau-hijauan (semacam nanah), dalam jumlah yang cukup banyak. Selain menimbulkan rasa panas dan bernanah, gonore juga menyebabkan merah dan bengkak pada ujung alat kelamin kaum pria, juga diseliling vagina (liang senggama) kaum wanita. KLAMIDIA Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus chlamydia trachomatis (klamidia trakomatis). Klamidia, sering menyebabkan apa yang dinamakan uretritis non spesifik yakni radang saluran kemih yang tidak spesifik, yang dikenal merupakan salah satu infeksi/penyakit, akibat dari hubungan seksual yang terjadi pada pria. Sedangkan pada wanita klamidia lebih sering menyebabkan cervicitis (serviksitis), yaitu infeksi leher rahim, dan penyakit peradangan pelvis (pinggul/panggul), bahkan menyebabkan infertilitas. Gejala-gejala klamidia yang tampak pada pria adalah: keluarnya cairan berwarna kuning kehijau-hijauan dari penis (umumnya pagi hari); tertutupnya ujung penis oleh ‘pus’ atau ‘duh’ (nanah) yang mengering; nyeri saat kencing; serta meningkatnya frekunsi kencing. Namun hampir sekitar 50 persen pria yang terinfeksi, tidak mengalami gejala. Sedangkan gejala pada wanita adalah timbulnya chanroid/soft chancre, yakni ulkus (bisul) lunak, yang disebabkan oleh basilus (bakteri berbentuk batang), yang ditularkan akibat hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi. Selain itu kemungkinan akan terjadi pembengkakan yang ditandai dengan sekret (cairan dari produk kelenjar) yang berwarna kuning, nyeri pada pelvis, atau perdarahan selama hubungan seksual. Mungkin pula akan terserang demam atau menimbulkan nyeri, dan menyebabkan panas saat buang air kecil. HERPES Herpes sebenarnya hanyalah suatu penyakit bersifat gangguan temporer (sementara) dan umumnya dapat dicegah oleh setiap orang. Sebagai salah satu penyakit kelamin penularan herpes melalui oral dan kelamin. virus herpes terdiri dari 2 jenis yakni herpes simpleks tipe 1 dan herpes simplek tipe 2. Herpes simplek tipe 1, umumnya menginfeksi didalam dan disekitar mulut, sedangkan herpes simplek tipe 2, biasanya pada genital (alat kelamin), hingga disebut pula herpes genitalis. Gejala penyakit herpes mirif dengan flu yakni dengan gejala pertama suhu badan akan meningkat, sakit pada kerongkongan, pening, kelelahan dan sebagainya yang umum pula terjadi pada orang demam. Gejala-gejala yang mengikuti herpes pada tahap pertama itulah, yang biasanya sering mendatangkan derita yang berat, karena sistim imun pada diri penderita atau orang yang terinfeksinya, umumnya memang tidak siap untuk memerangi infeksi yang timbul. Pada tahap kedua akan muncul lepuhan-lepuhan kecil yang berderet-deret pada permukaan kulit, yang disertai rasa panas dan gatal, yang terkadang sangat menyiksa, tidak tertahankan untuk tidak menggaruknya. Herpes akan lebih cepat muncul apabila kulit sedang iritasi (luka-luka atau lecet), seperti halnya hubungan seks dapat pula menyebabkan timbulnya hespes kelamin, bila terdapat luka/lecet pada organ genetalia (alat kelamin pria atau wanita). Bagaimana menghindarinya? Untuk menghindari Penyakit Menular Seks seksual, yang paling mudah adalah tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi PMS. Namun hal ini tentunya tidak mudah dilakukan. Dibawah ini kami mencoba menyampai upaya pencegahan antara lain sebagai berikut: § Selalu menjaga higienis ( kebersihan/kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin pria dan wanita secara teratur. § Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan. § Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS § Mintalah jarum suntik baru setiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan jarum suntik. Masih banyak penyakit menular seksual, seperti yang sedang menjadi perhatian kita semua seperti HIV/AIDS, yang akan kami sajikan pada penulisan berikutnya.
Sumber: Henry Kusnandar “Mengenal PMS”

Taktik Permainan Bolavoli

TAKTIK PERMAINAN BOLA VOLI

A. MEMPELAJARI & MENGANALISA TEKNIK LAWAN
1. ATTACK/SERANGAN
Kebiasaan dari Spiker Lawan, siapa yang harus diperhatikan (Safe attackernya)
• Pola dari serangan lawan.
• Perhatikan ‘faint ball’, apakah attacker lawan mempergunakan faint ball atau tidak.
• Apakah regu lawan mempergunakan ‘Strong Spike, Weak Spike atau Rebound Spike’.
2. SERVICE
Jenis dari Service lawan
• Apakah lawan bisa mengendalikan service
• Kemampuan untuk mengetahui corak service dari pemain cadangan lawan.

3. RECEIVE
Bagaimana formasi dari receive attack regu lawan
• Perhatikan daerah yang kosong
• Menentukan pemain mana yang lemah dari lawan
• Bagaimana formasi dari service regu lawan (small)
• Service mana yang paling effektif terhadap lawan (lancip)
• Tempat yang lemah dari formasi service receive (tumpul)
• Bagaimana pergerakan dari tosser lawan
• Kemampuan pergerakan dari pada pemain lawan
4. BENDUNGAN/BLOCKING
Berapa Block yang bisa dilakukan oleh lawan
• Perhatikan formasi yang terlemah/terkuat/tinggi/rendah dari blocking yang dilakukan oleh lawan
• Catatan terperinci untuk melihat kekuatan pemain lawan dalam melakukan blocking
• Jenis blocking lawan, apakah menekan atau mendorong. Bila blocking lawan menekan, cover regu kita harus dekat, tetapi bila mendorong, cover regu kita harus jauh
5. C O V E R
Formasi cover dari regu lawan, dekat, jauh atau sama sekali tidak ada cover
• Pergerakkan tosser, jauh atau dekat dari block dan amati kelemahan gerak dari tosser tersebut, karena biasanya tosser merupakan cover utama karena kemudahan geraknya
6. KEMAMPUAN TOSSER
Perhatikan kestabilan dari tosser lawan
• Amati kemampuan dari tosser, apakah bisa memberikan variasi toss atau tidak
• Perhatikan pula tinggi atau rendah bola yang di toss
B. MEMPELAJARI & MENGANALISA KONDISI LAWAN
1. KEMAMPUAN & KONDISI FISIK LAWAN
Perhatikan tinggi badan dari tosser lawan
• Daya lompat dan kecepatan lompat dari setiap pemain lawan
• Stamina pihak lawan
• Kondisi perorangan maupun beregu
• Apakah kondisi fisik mereka melebihi pemain regu kita
2. KEMAMPUAN MENTAL LAWAN
Bagaimana Start suatu pertandingan : baik atau tidak
• Amati sebab² regu lawan mendapat point
• Apakah Safe Attacker lawan mempunyai mental yang kuat
• Dalam keadaan bagaimana coach lawan minta time out
• Taktik apa yang dipergunakan itu, kebiasaan² dari taktik pihak lawan, bagaimana cara pergantiannya
TAKTIK & KONDISI REGU KITA
1. ASPEK TEKNIK
Pematangan dari pada Formasi Menyerang maupun Bertahan
• Pematangan Teknik² tertentu
• Melenyapkan kelemahan² regu dan mempersiapkan pemain untuk menjalankan fungsi sebenarnya
2. ASPEK FISIK
• Menyembuhkan/melenyapkan keadaan lelah dari pemain, sehingga selalu berada dalam kondisi top performance
• Membuat regu dalam kondisi yang baik ketika menghadapi pertandingan
• Menghindarkan pemain dari cedera
• Memberikan variasi latihan yang tidak membosankan
• Berikan istirahat aktif saat 3 hari sebelum bertanding
3. ASPEK MENTAL
Memupuk kepercayaan pada diri sendiri, untuk setiap pemain
• Memberikan dorongan sehingga akan menyadarkan pada kemampuan dari masing² pemain
• Mengurangi ketegangan sebelum pertandingan dan membangkitkan semangat regu
• Memberi nasehat bagi pemain yang gugup
• Relaksasi , rekreasi
4. MELAKUKAN TIME OUT
Bila kehilangan 3 angka berturut²
• Bila regu kita dalam keadaan kacau/bingung
• Serangan kombinasi regu kita, dimana safe attacker tidak pada tempatnya
• Apabila terjadi perubahan pada taktik lawan
• Bila ingin menggunakan salah satu taktik guna memenangkan game yang sedang berlangsung
• Bila ingin melakukan pukulan secara psychologis terhadap kubu lawan
• Bila ingin menginstruksikan cara untuk menghadapi lawan
• Bila pemain kita dalam kondisi lemah dan tidak mempunyai rasa percaya diri serta dalam kondisi tertekan
5. MEMPERGUNAKAN TIME OUT YANG BAIK
Perlihatkan wajah yang tenang pada saat time out, boleh melakukan tindakan yang keras, humor atau nasehat² yang bermanfaat untuk semua pemain
• Menenangkan pemain yang terlihat panik
• Menginstruksikan Counter Attack
• Menginstruksikan segi² teknik dalam permainan
• Usahakan untuk meningkatkan konsentrasi permainan beregu
6. PERGANTIAN PEMAIN
Mengistirahatkan pemain inti yang bermain dibawah kemampuannya, serta memberikan teguran pada pemain inti tersebut
• Penggantian pemain dengan pemain yang mempunyai teknik khusus, mis. Pemain dengan pukulan Strong Spike ditukar dengan pemain yang mempunyai keahlian Faint Ball, atau sebaliknya tergantung dari tipe regu lawan
• Memberikan pengalaman kepada pemain cadangan
• Untuk mendapatkan angka dari service, lakukan penggantian server dengan pemain cadangan yang mempunyai kemampuan service yang baik
7. MEMPERGUNAKAN WAKTU ANTAR SET
Berikan petunjuk tentang kelemahan pada game yang lalu serta diskusikan dengan pemain, selama istirahat antar set
• Merubah formasi atau pola permainan apabila diperlukan
• Membangun semangat apabila :
o Game sebelumnya kalah : lebih hati², jangan pesimis
o Game sebelumnya menang : lebih konsentrasi, jangan anggap remeh
8. PERTEMUAN SESUDAH PERTANDINGAN
Memberikan petunjuk baik individu maupun tim
• Walaupun menang atau kalah diskusi harus tetap dilakukan
• Tanyakan berapa banyak kemampuan yang telah dikeluarkannya dalam pertandingan yang telah berlalu, bila dalam latihan kemampuan atlit harus dikeluarkan 100%, maka dalam pertandingan seorang pemain mengeluarkan kemampuan 70% – 80% sudah baik, tetapi bila dibawah 70% pemain tersebut harus diberi teguran
MEMPERGUNAKAN WAKTU 3 – 5 MENIT SEBELUM PERTANDINGAN
Telitilah keadaan lapangan dan pantulan net
• Perhatikan batas² dari lapangan serta ketinggian net
• Bangkitkan rasa percaya diri kepada pemain terutama safe attackernya
• Pemain² inti harus lebih diutamakan dalam penguasaan spike
• Berikan kesempatan untuk service kepada pemain, agar pemain lebih tenang
• Membangun semangat regu dengan melakukan latihan receive dan toss exercise
• Mengulangi tiap item dari teknik yang akan dipergunakan dengan jalan menanyakannya kepada para pemain inti

Bolavoli

PENGERTIAN BOLA VOLI
1. Pengertian Bola Voli
Permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia. Bola voli dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapat angka (point). Regu yang pertama mencapai anggka 25 adalah regu yang menang.

2. Peraturan Permainan Bola Voli
Regu
1) Komposisi dan registrasi
a) Satu regu terdiri maksimal 12 pemain, seorang pelatih (coach), seorang asisten pelatih, seorang trainer, dan seorang dokter medis.
b) Pemain libero
1) Setiap regu berhak untuk mendaftarkan satu pemain khusus bertahan (defensive player) “Libero” antara 12 pemain yang terdaftar.
2) Pemain libero harus terdaftar pada lembaran angka, dan di belakang namanya huruf “L”. Nomornya harus juga tercatat pada daftar posisi pada setiap permulaan set.
3) Hanya pemain yang terdaftar pada lembaran angka yang boleh ikut serta dalam pertandingan.
4) Setelah kapten regu dan pelatih menandatangani lembaran angka, maka para pemain yang telah terdaftar tidak boleh diganti.

Perlengkapan Para Pemain
1) Perlengkapan
a) Perlengkapan pemain terdiri atas baju, celana penduk, dan sepatu olah raga.
b) Baju, celana pendek, dan kaos kaki harus seragam, bersih dan berwarna sama untuk satu regu, kecuali pemain libero.
c) Sepatu harus ringan dan lentur dengan sol dari karet atau kulit tanpa hak.
d) Nomor baju
1) Baju pemain harus dari 1 sampai dengan 18.
2) Nomor harus ditempatkan pada bagian tengah depan dan belakang.
3) Nomor harus berwarna kontras dengan baju, berukuran 15cm pada bagian dada dan 20cm pada bagian punggung. Lebar garis yang membentuk nomor minimal 2cm.
2) Benda dan seragam yang terlarang
a) Pemain dilarang memakai benda-benda yang memungkinkan terjadinya luka-luka, seperti perhiasan, peniti, gelang, pembalut dari gips dan lainnya.
b) Para pemain boleh memakai kaca mata dengan risiko sendiri.
c) Pemain dilarang memakai seragam tanpa nomor yang resmi atau warna yang berbeda dari pemain seregunya, kecuali pemainlibero.

3. Teknik Dasar Bola Voli
Teknbik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.

Hak dan Tanggung Jawab Pemain
1) Tanggung jawab pokok
a) Pemain harus mengetahui peraturan permainan dan mematuhinya.
b) Pemain harus menerima keputusan-keputusan wasit dengan perilaku yang sportif tanpa membantahnya. Dalam hal ini yang meragukan, kapten tim berhak meminta penjelasan dari wasit.
c) Pemain harus memiliki rasa hormat dan sopan dengan semangat “Kejujuran dan Kesatriaan” (Fair play), tidak hanya kepada wasit, tetapi juga terhadap petugas lainnya, regu lawan, regunya sendiri dan penonton.
d) Pemain dilarang melakukan kegiatan atau sikap yang bertujuan mempengaruhi keputusan wasit atau menutupi kesalahan dari regunya.
e) Pemaindilarang melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memperlambat permainan.
f) Baik kapten regu maupun pelatih bertanggung jawab atas tingkah laku dan disiplin anggota regunya.
2) Kapten
a) Yang dilakukan kapten regu sebelum pertandingan
(1) Menandatangani lembaran angka
(2) Mewakili regunya dalam undian
b) Selama pertandingan, saat kapten regu berada di lapangan berfungsi sebagai kapten permainan. Kapten permainan berhak untuk berbicara dengan wasit sewaktu bola diluar permainan.
Tujuannya adalah :
(1) Meminta penjelasan tentang penafsiran dari penerapan peraturan. Dia juga dapat menyampaikan usul atau pernyataan sereunya kepada wasit yang bersangkutan.
(2) Hak untuk :
(a) Mengganti seragam atau perlengkapan
(b) Menjelaskan posisi regunya
(c) Mengecek lantai, net, bola dan sebagainya.
(d) Penghentian permainan secara resmi.
(3) Penghentian permainan secara resmi.
c) Pada akhir suatu pertandingan
(1) Kapten regu berterima kasih kepada wasit dan menandatangani lembarang angka untuk mengesahkan hasil pertandingan.
(2) Jika sebelumnya dan tidak sepaham dengan penjelasan wasit pertama, maka dia boleh memperkuat dengan protes tertulis pada lembaran angka.

Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar memainkan boal voli yang harus ditingkatkan keterampilannya adalah passing bawah, passing atas, smash atau spike, servis, dan bendungan (block).
a. Gerakan dasar tanpa bola
Gerakan dasar lokomotif yang menjadi landasan bagi pelaksanaan teknik dasar bola voli antara lain : (1) Gerakan dasar bergerak maju, (20 Gerak dasar bergerak mundur, (3) Gerak dasar bergerakn ke samping kiri/kanan, dan (4) Gerak dasar melompat.

b. Gerakan dasar dengan bola
Gerakan dasar tanpa bola dan dengan bola, pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam satu rangkaian gerakan. Gerakan dasar tanpa bola dilaksanakan sebagai persiapan untuk melakukan gerak dasar dengan bola. Gerak dasar dengan bola meliputi servis, oper (passing), umpan (set-up), smash (spike), dan bendungan (block).
1) Servis
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat.
Cara melakukan servis bawah : berdiri di belakang garis belakng lapangan. Bola dipegang dengan tangan kiri. Saat bola pada ketinggian pinggang lalu pukul. Setelah memukul bola langsung masuk lapangan.
Servis mengapung (floating overhand service) :
Floating servis adalah jenis servis yang jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang).

Cara melakukan Floating overhand change-up service :
Berdiri di daerah servis menghadap lapangan, kaki kiri di depan dan kaki kanan dibelakang. Bola dilambungkan di depan atas lebih tinggi dari pada kepala tangan kanan segera memukul bola pada bagian tengah belakang.

Cara melakukan overhand round-house service :
Berdiri menyamping net, posisi kedua kaki sejajar, tangan kiri memegang bola di depan badan, tangan kanan yang akan memukul bola menggenggam. Langkahkan kaki kiri kesamping, lambungkan bola di depan pundak kiri. Kemudian ayunkan lengan kanan dengan gerakann melingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri.

Cara melakukan jamping servis :
Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net, kedua tangan memegang bola. Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak di depan badan. Kemudian merendah dengan menekuk lutut untuk awalan melompat setinggi mungkin, lalu bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lapangan bawah.
2) Passing
Passing dalam permainan bola voli adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang dimaikannya itu kepada teman seregu untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Bentuk-bentuk teknik passing terdiri atas passing dan passing atas.

Taknik dasar mengumpan (Set-up) : (Gambar 3)
Mengumpan adalah suatu usaha ataupun upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan serangan (smash) terhadap regu lawan.
Umpan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
1) Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang di lapangan sendiri.
2) Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup agar dapat di-smash oleh smashe