Life on Sport Education....

Selasa, 15 Februari 2011

Cinta Sejati Ala Rasullulloh Saw.

“Islam teaches the inherent sinlessness of man. It teaches that man and woman have come from the same essence, possess the same soul and have been equipped with equal capabilities for intellectual, spiritual and moral attainments”. (Sir Charles Archibald Hamilton dalam buku The Super Leader Super Manager Syafii Antonio)

Aku merasakan sentuhan yang sangat mengharukan ketika shalat di Masjid Nabawi. Terbayang bagaimana Rasulullah SAW menjadi imam, para sahabat (Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hamzah sayyid al syuhada, Salman al Farizi, Abbas ibn Abdul Muthalib, Al Hakam ibn Sa’id, Ubay ibn Ka’ab, Zaid ibn Haritsah, Mu’awiyah ibn Abi Sufyan, Zaid ibn Tsabit, Abu Lubabah. Begitu juga serasa ada para ummul mu’minin (kecuali Khadijah binti Khuwailid yang telah wafat) Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Zainab binti Huzaimah, Juwairiyah binti Haris, Sofiyah binti Hay bin Akhtab, Hindun binti Abi Umaiyah, Ramlah binti Abu Sufyan, Hafsah binti Umar bin Khatab, Zainab binti Jahsy, Maimunah binti Haris. Ya … terasa di hati ini suasana syahdu saat putri-putri beliau hadir di sini Zainab, Ruqayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah. Subhanallah … mereka adalah pejuang sejati, penegak kalimat tauhid, rela berkorban harta, raga, bahkan jiwa.

Dua kali aku berada di raudah ‘taman surga’, seperti ucap Nabi SAW : “Antara kamarku dan mimbarku adalah taman (raudah) dari taman-taman surga. Dan mimbarku di atas kolam.” (Shahih Bukhari no. 1888). Alhamdulillah aku dapat shalat dua rakaat dengan tenang dan nyaman. Pada kesempatan lain aku berkeliling masjid sampai makam Rasulullah SAW. Kubah hijau menandai rumah Aisyah ra yang kini menjadi makam, di sanalah Muhammad SAW wafat dan dikuburkan.

Betapa sederhana dan bersahaja kehidupan beliau, namun betapa tinggi kecintaan beliau kepada umatnya. “Umati … umati … umati …” begitulah pesan terakhir Rasulullah SAW menjelang wafatnya. Airmata ini tak terasa deras mengalir membasahi pipi.

Bila salah mohon dimaafkan Ya Allah … Aku memperoleh kesan mendalam tentang Nabi SAW. Kitab Syama’il an Nubuwwah karya Abu Isa at Tirmizi menggambarkan sosok manusia yang paling baik budi pekertinya.

Teladan Rasulullah SAW tercermin dalam kebaikan rohani, kemuliaan jiwa, kesucian hati, keserhanaan tingkah laku, kebersihan, dan kehalusan rasa. Sifatnya lemah lembut tapi kesatria, ramah tetapi serius, dan otaknya cerdas. Alam pikirannya luas sehingga mampu mempengaruhi baik kepada orang pandai maupun orang yang tidak berpengetahuan. Senyumnya memikat, sabar terhadap bawahan, rela menjenguk orang sakit sekalipun memusuhinya, memenuhi undangan orang miskin sekalipun. Tak segan menjahit sendiri pakaiannya, memerah susu kambing, dan menolong pekerjaan rumah. Muhammad SAW menyayangi orang miskin, mencintai anak-anak, dan menghormati perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar